Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan
pada beras
Irsyad
Harisandy – 1710411171
Pendahuluan
Di Indonesia beras merupakan barang
primer yang artinya beras merupakan barang yang penting untuk kelangsungan
hidup masyarakat. Oleh karena itu beras kenaikan harga beras dapat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Seperti ekonomi, politik, sosial, dan
lain sebagainya. Karena beras merupakan makanan pokok masyarakat, kenaikan
harga yang sedikit saja, akan menimbulkan banyak permasalahan
di masyarakat. Hal ini sangat meresahkan para konsumen yang menggunakan
beras sebagai makanan pokok mereka.
Rumusan Masalah
- Bagaimana cara membedakan elastis dan inelastis?
- Faktor-faktor apa saja yang memprngaruhi elastisitas permintaan?
Kerangka Teori
Elastisitas adalah ukuran besarnya
respons jumlah permintaan atau penawaran terhadap peran salah satu penemunya.
Elastisitas harga permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan
suatu orang terhadap peran harga barang itu, dihitung sebagai peran persentase
jumlah permintaan dibagi dengan persentase harga. Jadi elastisitas menunjukan
kepekaan perubahan variabel tertentu terhadap perubahan variabel lainnya.
Koefisien elastisitas permintaan
adalah suatu angka petunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah berubahan
jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Rumus
untuk perhitungan koefisien elastisitas:
Misalkan
harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah
barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1 ,
maka rumus diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Makna dari nilai koefisien elastisitas:
·
Ed < 1 → Inelastis
·
Ed > 1 → Elastis
·
Ed = 1 → Unitary Elastis
·
Ed = 0 → Inelastis Sempurna
·
Ed = ∞ → Elastis sempurna
Pembahasan
Untuk dapat membedakan suatu barang elastis atau inelastis kita
dapat menghitung nya menggunakan rumus elastisitas. Contoh yang akan saya ambil
adalah tentang beras.
Harga (Rp)
|
Permintaan (Kg)
|
4000
|
10000
|
5000
|
10000
|
Jadi, koefisien
0,2 termasuk jenis elastisitas permintaan inelastis karena angka koefisiennya
kurang dari 1. Dengan menggunakan rumus ini kita dapat mengetahui bahwa barang
termasuk ke dalan jenis elastisitas permintaan elastis atau inelastis.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
- Tingkat subtitusi. Semakin banyak substitusinya, maka semakin elastis
- Jumlah pemakai. Semakin banyak jumlah pemakainya, permintaan barang semakin inelastis
- Pokok atau tidaknnya barang. Semakin dirasakan sebagai kebutuhan pokok, maka permintaan barang tersebut semakin inelastis
- Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen. Semakin besar proporsinya, maka permintaan semain elastis
- Jangka waktu. Semakin lama jangka waktunya, maka permintaan semakin elastis
Jadi
disini beras merupakan barang yang jarang di subtitusi sehingga meskipun harga
barangnya naik tetapi permintaan terhadap beras tetap sama. Jumlah pemakai,
beras di indonesia hampir semua orang memakai beras sehingga permintaan
terhadap beras semakin inelastis. Beras merupakan kebutuhan pokok sehingga
dapat diketahui bahwa beras merupakan barang inelastis. Dan jangka waktu,
jangka waktu penggunaan beras relatif singkat sehingga beras tidak dapat
dikatakan elastis.
Penutup
Barang-barang pokok seperti beras merupakan
barang yang penting untuk kelanngsungan hidup masyarakat yang berarti beras
masuk kedalam barang primer. Barang pokok seperti beras termasuk kedalam jenis elastisitas
permintaan inelastis. Permintaan inelastis terjadi karena perubahan harga tidak
berpengaruh terhadap permintaan barang tersebut, sedangkan Permintaan elastis
perubahan harga sangat berpengaruh terhadap permintaan barang.
Daftar Pustaka
- Sadono Sukiryo, Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ketiga
- Widayani Wahyuningtyas, SE.,MM , Pengantar Ilmu Ekonomi FISIP UPNVJ
- Nurul Fikri, Modul Belajar PPLS IPS
- http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/jenis-jenis-dan-contoh-kebutuhan-manusia-primer-skunder-dan-tersier.html
Komentar
Posting Komentar